Sidebar ADS

AWAS ‼️ MIMIKRI DARI YAHUDI BAALAWI MASUK KE KOMUNITAS NAHDIYYIN

Awas...!!! Mimikri Dari Klan Ba'alwi Musuk Ke Komunitas Nahdliyin

Playing victim adalah kondisi di mana ia merasa disalahkan dan merasa dirugikan seolah-olah menjadi korban atas sebuah kejadian. Mereka yang melakukan playing victim merasa senang ketika mendapatkan perhatian dari kemalangan mereka.

Pelaku playing victim akan melemparkan kesalahannya ke yang lain padahal kesalahan tersebut adalah perbuatannya sendiri. Sehingga ia biasanya akan menghindari tanggung jawabnya. Serta akan memposisikan dirinya sebagai korban dan merasa tidak mendapatkan keadilan. Dalam posisi tersebut, ia dapat mencari keuntungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sejak Habaib Klan Ba'alwi Al Kadzabab Rasis dan Muhibbinnya pertama kali membentuk dan mendirikan FPI (Fron Pembela Islam) pada kisaran tahun 1998, sudah banyak sekali kekacauan yang mereka lakukan. Mulai dari sweeping tanpa izin, membela orang yang bersalah dan bermasalah, sampai main hakim sendiri. Masyarakat sangat pusing dengan keberadaan Ormas ini, karena mereka merusak harmoni antar umat di Indonesia, dan tidak pernah memahami pluralisme.

FPI menanankan ideologi kepada anggoyanya yang mirip sekali (aqidah & ajaran) dengan Syi'ah Ismailiyah yang dahulu pernah membuat noda hitam dalam perjalanan kesejarahan umat Islam. Daulah Fatimiyah yang pondasi negaranya di bangun dengan kebohongan sebagai dzuriyah Nabi SAW. Adalah Klan Ubaid Al Mahdi pendiri Daulah Fatimiyah yang mengaku sebagai dzuriyah Nabi ternyata setelah diteliti keturunan dari orang majusi penyembah api. Sebelum di hancurkan oleh Sultan Sholahudin Al Ayubi atas rekomendasi Sulthonul Aulia Syaikh Abdul Qodir Al Jaelani pernah berkuasa di Africa selama 2 abad.

Pembubaran FPI dan menjadi Ormas terlarang menjadi kabar yang paling menggembirakan di akhir tahun 2020. Mereka dilarang untuk melakukan reuni, rapat, atau aktivitas apapun di Indonesia. Terlebih, izin Ormas ini tak diperpanjang oleh Mendagri sejak 2019. Masyarakat tidak ada yang menyesalinya, justru merasa bahagia karena Ormas ini akhirnya dilarang berkegiatan di Indonesia.

Namun FPI kembali membuat manuver. Mereka melemparkan isu bahwa pemerintah menghalangi kebebasan berpendapat dan anti islam, karena Ormas yang membela agama malah dibubarkan. Namun serangan itu dipukul balik oleh sejumlah tokoh-tokoh Islam, menurutnya pemerintah tidak anti islam, melainkan menegakkan hukum dan peraturan.

Di harapkan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu apapun yang diembuskan oleh eks FPI. Karena mereka memang selalu playing victim dan berakting seolah-olah selalu disakiti. Padahal faktanya, mereka memang sumber kegaduhan dan selalu meresahkan masyarakat dengan tindakannya yang di luar batas.

Jika masyarakat dibujuk untuk jadi pro kepada eks FPI, ingatlah bahwa mereka terlalu sering membuat kekacauan. Ormas ini sangat intoleran dan tidak menghormati umat dengan keyakinan lain. Buktinya di bulan desember, mereka selalu sweeping atribut natal dengan semena-mena dan menyakiti hati umat yang sedang merayakannya.

FPI juga memaksakan pemerintah untuk membentuk negara kekhalifahan, padahal Indonesia adalah negara pancasila. Tidak bisa diubah begitu saja oleh oknum pengacau seperti mereka. Jika mereka terus ngotot, maka dikategorikan separatis, karena menentang pemerintah dan memprovokasi banyak orang untuk tidak setia pada negara.

Bukti video ketika panglima FPI (Rizieq Shihab) mengaku membela ISIS, padahal organisasi itu terlarang di Indonesia. potongan video itu menunjukkan betapa radikalnya FPI. Karena mereka melakukan beragam cara, termasuk menghasut masyarakat, agar mereka mau membelot dari Indonesia. Juga banyak kasus terorisme yang melibatkan anggota FPI ini.

Sebenarnya ketika KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) alm masih menjadi presiden RI, beliau sudah berencana membubarkan FPI. Karena mereka tak sejalan dengan pluralisme yang diajarkan oleh beliau. Namun belum terwujud, karena beliau sudah dimakzulkan sebelum Ormas itu dibubarkan.

Masyarakat tentu lebih pro kepada Gus Dur (alm) dan pemerintah dari pada FPI, sehingga ketika FPI dibubarkan, tidak ada yang menyesalinya. Malah banyak orang yang lega, karena di masa depan tidak ada lagi kekacauan yang mereka timbulkan. Selain itu, kerukunan antar umat dan perdamaian di Indonesia akan terus dilestarikan.

Walaupun FPI ini tidak punya izin, sehingga dianggap sudah bubar menurut hukum negara. Akan tetapi masyarakat wajib mewaspadai terhadap provokasi mereka yang playing victim dan janganlah terhasut dengan bujuk rayu yang menyesatkan.

Namun dari pada itu yang paling sangat perlu di waspadai adalah mimikri dari Klan Ba'alwi Al Kadzabah Rasis dan para Muhubbinya yang masuk dalam komunitas kaum Nahdliyin. Mereka merusak dari dalam tubuh tanpa kita sadari bagai virus yang mencabik-cabik inangnya.

Waspadalah...!!!
web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS