Sidebar ADS

KESESATAN AJARAN YAHUDI BAALAWI: DISTORSI SYARIAT DALAM IBADAH HAJI ‼️

KESESATAN AJARAN YAHUDI BAALAWI: DISTORSI SYARIAT DALAM IBADAH HAJI 

Dalam Islam, haji adalah rukun Islam kelima yang memiliki ketentuan yang jelas: harus dilakukan di Makkah, dengan mengikuti manasik yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Namun, dalam salah satu kitab yang ditulis oleh internal klan Ba’alwi, *Majmu’ Mau’izh wa Kalam Al-Habib Ahmad bin Umar bin Sumayth*, terdapat kisah yang menyimpang dari ajaran Islam mengenai ibadah haji.

 Kitab ini mencatat bahwa *Habib Abdurrahman As-Saqqaf pernah berniat untuk berhaji, namun di tengah perjalanan ia membatalkannya setelah mengklaim mendapat bisikan dari ‘ruh para nabi dan wali’ yang menyatakan bahwa hajinya cukup dilakukan di Hadhramaut*.

 "Mengapa Ini Menyimpang?'

"Haji Hanya Sah Dilaksanakan di Makkah"
Haji adalah ibadah yang memiliki syarat tempat yang mutlak, yaitu di Tanah Suci. Tidak ada konsep dalam Islam yang membolehkan seseorang berhaji di tempat lain, apalagi hanya berdasarkan klaim mistik tanpa dasar dari Al-Qur’an dan Hadits.

Membuka Pintu Penyimpangan Syariat*
Jika seseorang diperbolehkan meninggalkan ibadah wajib dengan alasan spiritual semacam ini, maka konsep rukun Islam akan menjadi kabur dan bisa dijadikan alasan bagi individu lain untuk mengabaikan kewajiban agama.
*Mendistorsi Ajaran Islam*
Klaim bahwa ‘ruh nabi dan wali’ memberikan dispensasi untuk tidak berhaji ke Makkah adalah ajaran yang menyesatkan dan bertentangan dengan aqidah Islam. Ini menunjukkan bahwa dalam doktrin klan Ba’alwi, terdapat unsur mistik yang bisa menggantikan ketetapan syariat.
 
"Dampak dari Penyimpangan Ini"

Melemahkan pemahaman umat tentang kewajiban agama
Membuat pengikutnya meyakini bahwa mereka memiliki keistimewaan di luar syariat Islam
Menciptakan pemahaman bahwa ajaran mereka memiliki keabsahan lebih tinggi dibandingkan ketetapan syariat Islam
 
#Kesimpulan
Faktanya bahwa ; *Habib Abdurrahman As-Saqqaf tidak pernah berhaji ke Makkah dengan alasan yang tidak dapat diterima secara syar’i*. Jika ajaran ini dijadikan pedoman dan diyakini oleh pengikutnya, maka ini adalah bentuk kesesatan yang nyata.

Sebagai umat Islam yang berpegang pada Al-Qur’an dan Hadits, kita harus berhati-hati terhadap ajaran yang menyimpang dari ketetapan syariat. Jangan sampai terperdaya oleh klaim mistik yang tidak memiliki dasar dalam Islam. Ajaran seperti ini tidak hanya bertentangan dengan syariat, tetapi juga berpotensi menyesatkan banyak umat Islam.

*Waspadalah terhadap penyimpangan ajaran klan Ba’alwi, yang berpotensi menyesatkan umat Islam dari ketetapan syariat yang benar!

web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS