HADRAMAUT BUKAN BAGIAN DARI YAMAN: BAALAWI BUKAN BAGIAN SAYYID DI IRAN
“Kebohongan memiliki tanggal kadaluwarsa, tetapi kebenaran tidak pernah berakhir.” - Oche Otorkpa
👉🏽 Klaim Sesat Atas Hadramaut
Klan Ba’alwi atau kaum Habaib, yang merupakan imigran dari Yaman, kerap mengklaim diri sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW melalui sosok Sayyid Ahmad bin Isa Al-Husaini. Mereka juga menegaskan bahwa Hadramaut adalah negeri asal leluhur mereka, seolah-olah Hadramaut memiliki status termulia di dunia. Kota Tarim, pusat keberadaan Klan Ba'alwi, dijadikan simbol spiritual dengan berbagai narasi yang mengagungkan tempat tersebut.
👉🏽 Berikut adalah beberapa klaim Klan Ba'alwi terkait Hadramaut dan Tarim:
1. Kedudukan Tarim di Dunia: Habib Abdullah Al-Haddad mengklaim, “Tidak ada tempat di dunia ini yang lebih baik dari Tarim setelah Makkah, Madinah, dan Masjid Al-Aqsha.”
2. Tarim, Kota Seribu Wali: Tarim disebut sebagai tempat makam 10.000 wali, dengan 80 di antaranya mencapai tingkat Quthub. Klaim ini berasal dari Syekh Abdurrahman Assegaf.
3. Syafaat Abu Bakar Ash-Shiddiq: Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ba Abad menyebutkan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq RA akan memberikan syafaat kepada penduduk Tarim.
4. Keutamaan Mengunjungi Tarim: Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad mengklaim bahwa mengunjungi Tarim lebih berharga dari semua harta yang dikeluarkan.
5. Jalanan Tarim sebagai Guru: Habib Ahmad bin Hasan al-Atthos menyatakan bahwa berjalan di jalanan Tarim adalah seperti belajar dari seorang guru.
Narasi-narasi semacam ini membuat Tarim dan Hadramaut tampak seperti pusat keutamaan spiritual yang melebihi banyak kota besar lainnya di dunia Islam, seperti Fez di Maroko, kota-kota di Iraq dan Iran, hingga kota-kota di Syam. Namun, klaim-klaim ini tidak selalu sesuai dengan kenyataan historis maupun spiritual.
Salah satu pertanyaan kritis adalah jika Hadramaut demikian mulia, mengapa banyak di antara mereka yang berhijrah ke Nusantara dan tidak kembali ke negeri asal mereka?
👉🏽 Hadramaut Bukan Bagian dari Yaman di Zaman Nabi Muhammad SAW
Hadramaut yang kini merupakan bagian dari Provinsi Yaman, pada zaman Nabi SAW sebenarnya bukanlah bagian dari wilayah Yaman. Perlu digarisbawahi bahwa batas-batas geopolitik saat ini berbeda dengan zaman Nabi. Ketika Nabi Muhammad SAW berbicara mengenai Yaman dalam banyak hadits, definisi wilayah Yaman yang dimaksud lebih mengacu kepada kawasan yang secara historis merupakan wilayah Arab Selatan, seperti Saba, Himyar, dan Ma'rib, bukan Hadramaut.
Hadramaut sebagai wilayah tersendiri. Di masa Nabi SAW, Hadramaut merupakan wilayah independen yang berbeda dengan Yaman. Dalam banyak sumber sejarah, Hadramaut dikenal sebagai wilayah yang unik dengan identitasnya sendiri, berbeda dari wilayah-wilayah di barat seperti Ma'rib atau Himyar yang dianggap sebagai bagian dari Yaman.
👉🏽 Keutamaan Yaman Berdasarkan Sabda Nabi SAW
Meskipun demikian, Yaman memang disebut dalam banyak hadits sebagai negeri yang penuh keberkahan. Berikut beberapa keutamaan Yaman berdasarkan sabda Nabi SAW:
1. Sebaik-baik Penduduk Dunia: Nabi SAW bersabda, “Mereka (penduduk Yaman) adalah sebaik-baik penduduk bumi” (HR. Ahmad, Bukhari, Al-Baihaqi).
2. Keberkahan untuk Yaman: Rasulullah SAW mendoakan, “Ya Allah, berkahilah negeri Syam dan negeri Yaman kami” (HR. Bukhari dan Ahmad).
3. Iman dan Hikmah Ada di Yaman: Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Iman itu ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman” (HR. Ahmad).
4. Penduduk Yaman Pertama Minum di Telaga Kautsar: Nabi SAW bersabda bahwa kelak di hari kiamat, penduduk Yaman akan diberi kesempatan pertama untuk minum dari telaga Nabi (HR. Muslim).
5. Tentara Allah di Masa Fitnah: Nabi SAW menyebutkan bahwa di akhir zaman, umat Islam akan menjadi pasukan-pasukan yang tersebar di Syam, Yaman, dan Iraq, dan Yaman menjadi salah satu negeri yang direkomendasikan (HR. Abu Dawud, Ahmad).
6. Sifat Mulia Penduduk Yaman: Nabi SAW memuji penduduk Yaman sebagai pelopor dalam berjabat tangan dan memiliki hati yang lembut (HR. Anas bin Malik).
👉🏽 Definisi Tentang Yaman
Namun, satu pertanyaan yang sangat penting adalah: Apakah Hadramaut termasuk wilayah Yaman yang dimaksud dalam sabda-sabda Nabi SAW di atas?
Di masa Nabi SAW, wilayah Yaman memiliki batas-batas yang berbeda dari yang kita kenal saat ini. Hadramaut, dalam banyak catatan sejarah, bukanlah bagian dari Yaman secara politik maupun geografis di zaman Nabi. Ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang validitas klaim Klan Ba’alwi yang mengaitkan kemuliaan Hadramaut dengan berbagai sabda Nabi tentang Yaman.
Kebanyakan riwayat tentang keutamaan Yaman lebih mengacu pada wilayah-wilayah seperti Ma'rib, Himyar, dan Saba, yang secara historis dikenal sebagai pusat kekuatan dan peradaban di Arab Selatan. Hadramaut, di sisi lain, dikenal sebagai wilayah terpencil yang terisolasi secara geografis dan politik.
#Kesimpulan:
Klaim kemuliaan Hadramaut dan Tarim yang diajukan oleh Klan Ba'alwi tidak dapat dipercaya berdasarkan fakta sejarah yang ada. Hadramaut bukan merupakan bagian dari Yaman pada zaman Nabi SAW, dan banyak klaim yang mengagungkan wilayah tersebut tampak lebih sebagai upaya politis untuk mendukung legitimasi genealogis mereka. Dengan demikian, klaim terkait kemuliaan Tarim tidak memiliki dasar yang kuat dan perlu ditolak, karena bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa narasi ini tidak akurat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
👉🏽 Sayid-Sayid di Iran Bukan Bagian Dari Klan Ba'alwi
Di Iran, istilah "Sayid" merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW melalui putrinya, Fatimah, dan Ali bin Abi Thalib, terutama dari garis Hasan atau Husain (Hassanid atau Husaynid). Mereka tersebar luas di Iran, dengan jumlah diperkirakan lebih dari 6 juta jiwa, sebagian besar bermigrasi pada era Safavid (abad 15-17) untuk memperkuat Syiah Dua Belas Imam. Sayid di Iran memiliki nama keluarga seperti Husseini, Mousavi, Razavi, Tabatabaei, dan lain-lain.
Sedang Klan Ba'alwi adalah kelompok yang berasal dari Hadhramaut, Yaman, keturunan Ubaidillah yang mengaku sebagai keturunan Husain bin Ali. Mereka dikenal dengan tarekat Sufi Ba'alawiyyah dan menyebar di wilayah Samudra Hindia, termasuk Indonesia, melalui diaspora Hadhrami. Klan Ba'alwi mengklaim garis keturunan ke Nabi Muhammad, tetapi klaim ini telah dipertanyakan, terutama terkait hasil tes DNA yang menunjukkan haplogroup G (bukan J1, yang dianggap lebih umum untuk keturunan Bani Hasyim).
👉🏽 Perbedaan Sayid di Iran dan Klan Ba'alwi
Perbedaan Sayid di Iran lebih beragam dan tidak terbatas pada satu klan tertentu seperti Klan Ba'alwi. Mereka terintegrasi dalam struktur sosial dan agama yang bermadzhab Syiah, dengan banyak yang menjadi ulama atau pejabat. Klan Ba'alwi memiliki identitas khas terkait Hadhramaut dan tarekat Sufi, serta lebih dominan di komunitas Sunni, meskipun ada yang beradaptasi dengan Syiah di beberapa wilayah. Tidak ada bukti historis atau genealogis yang kuat yang menghubungkan mayoritas Sayid Iran secara langsung dengan klan Ba'alwi. Mereka memiliki asal-usul migrasi dan konteks sejarah yang berbeda.
Oleh : PERJUANGAN WALI SONGO
web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple