Sidebar ADS

NGAMEN SHOLAWAT: MENIPU MENCATUTKAN LOGO INSTANSI DAN ORGANISASI TANPA IZIN RESMI

BERDALIH SHOLAWAT: BAALAWI MENIPU MENCATUTKAN LOGO INSTANSI DAN ORGANISASI TANPA IZIN RESMI 

Dpd Pwi Ls Kab Pemalang Jawa Tengah ada Rabu, 25 Juni 2025 Menanggapi Sorotan pengikut Ramai beredar banner kegiatan bertajuk “Gondang Bersholawat” yang mencatut logo Nahdlatul Ulama dan beberapa banom seperti Fatayat dan Ansor. Kegiatan tersebut mengundang publik untuk bersholawat bersama beberapa tokoh yang dicitrakan sebagai “Habib”, namun tidak memiliki latar belakang pendidikan formal dari pesantren manapun. Hal ini mengundang kegelisahan di kalangan Nahdliyyin.

Menanggapi hal itu, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Taman, melalui juru bicaranya, menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak diinisiasi maupun direstui oleh NU atau banom resminya.

“Kami sedang berkoordinasi dengan PBNU dan Lembaga Hukum NU untuk menyikapi pencatutan logo ini. Masyarakat perlu tahu bahwa kegiatan itu bukan bagian dari program resmi NU, dan para penyelenggaranya bukan dari struktur NU maupun Banom,” tegas pengurus MWCNU Taman saat dihubungi redaksi PWI LS

Yang membuat kegelisahan semakin dalam adalah wajah-wajah tokoh yang terpampang dalam banner tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan pesantren, apalagi sanad keilmuan yang bisa dipertanggungjawabkan. Ini menjadi perhatian serius karena kegiatan keagamaan — apalagi yang mengatasnamakan NU — harus bersandar pada otoritas ilmiah dan sanad keilmuan yang sah.

👉🏽 Ilmu Agama Bukan Milik Sembarang Orang

Dalam menyikapi fenomena ini, para ulama mengingatkan bahaya besar dari bicara agama tanpa dasar ilmu. Firman Allah Ta’ala dalam QS. Al-Isra’: 36 menjadi peringatan keras:

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (Q.S. Al-Isra’: 36)

Rasulullah SAW bahkan mengingatkan dalam hadits riwayat Ibnu ‘Asakir:

“Barangsiapa berfatwa tanpa ilmu, maka ia dilaknat oleh para malaikat di langit dan bumi.”

Dan lebih tegas lagi, peringatan dalam hadits riwayat Tabrani:

“Jangan engkau tangisi agama ini jika diserahkan kepada ahlinya. Tapi tangisilah jika diserahkan kepada yang bukan ahlinya.”

👉🏽 NU dan Sanad Keilmuan

Dalam Qanun Asasi NU, Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari sudah mewanti-wanti pentingnya mencari guru agama yang bersanad, memiliki otoritas, dan tidak serampangan. Beliau mengutip hadits:

“Ilmu itu adalah agama. Maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.”

Kegiatan seperti Gondang Bersholawat, jika dipimpin oleh tokoh yang tidak memiliki kejelasan sanad keilmuan dan tidak berasal dari tradisi pesantren, adalah bentuk pembajakan simbolik yang membahayakan umat. Mengundang kekaguman massa bukanlah ukuran kompetensi berbicara agama. Justru ini adalah pintu masuk penyimpangan akidah, komersialisasi agama, dan pembelokan sejarah keilmuan Islam.

👉🏽 Redaksi PWI LS Mengingatkan

Kami mengajak masyarakat Nahdliyyin dan umat Islam secara umum untuk waspada terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan yang menggunakan simbol NU tanpa legalitas, dan menghadirkan tokoh tanpa kapasitas. NU adalah organisasi yang menjunjung tinggi sanad keilmuan dan otoritas ulama. Jangan biarkan agama diajarkan oleh mereka yang tidak pernah menempuh jalur keilmuan yang sahih.

#Waspadalah: 
Jangan tertipu oleh penampilan, gelar kehormatan, atau popularitas. Lihat siapa gurunya, dari mana sanad keilmuannya, dan di mana ia belajar agama. Agama bukan panggung hiburan. NU bukan milik semua orang, tapi milik mereka yang berjalan dalam khittah ulama.

Kenapa para Habaib Klan Ba'alwi Al Kadzabah disetiap berkegiatan tidak menggunakan logo Rabithah Alawiyah (RA)..?? Secara de facto ia adalah organisasi resmi Habaib Klan Ba'alwi Al Kadzabah.

Pada setiap kegiatan, anehnya sang muhibinya di suruh mengemis dengan menenteng proposal ke rumah-rumah warga sedang Habaib Klan Ba'alwi Al Kadzabah cuma duduk di atas panggung sambil komat kamit lalu mendapatkan bagiannya lebih besar dari pada yang keliling kampung menenteng proposal.

Inilah bentuk cara bisnis ngamen dengan mengatasnamanakan agama....!!

Oleh : PERJUANGAN WALI SONGO 
web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS