Sidebar ADS

ALI ASYAKRON SEBAGAI AHLI NUJUM SESAT

📚 1. Ali al-Sakran: Dukun Historis Klan Ba’alwi
Tau siapa yang pertama kali “mengabadikan” nasab Ba’alwi ke Nabi?
👉 Ali al-Sakran
📍 Hidup di abad ke-9 Hijriyah (sekitar 800 tahun setelah Nabi Muhammad SAW)
Lah, Ubaidillah (leluhur Ba’alwi) aja hidupnya di abad ke-4.
Jadi, Sakran nulis tentang orang 500 tahun sebelumnya tanpa referensi zaman itu.
Kalo ini bukan dongeng, apa?
Sumber utamanya siapa? Jin leluhur? Wahyu dari mimpi?
________________________________________
🔎 2. “Kitab Nasab” Tanpa Footnote = Kitab Santet
Mayoritas kitab nasab klan Ba’alwi itu:
• Ditulis oleh mereka sendiri
• Mengutip dari mereka sendiri
• Diedarkan di lingkungan mereka sendiri
Ini mah bukan rujukan akademik, ini ekosistem validasi sesat.
Contoh:
Kitab “Al-Masyra’ Arrawiy” karangan Ba’alwi — isinya nyebut jalur nasab tapi gak nyantumin manuskrip, bukti dokumen, atau catatan resmi dari masa-masa awal Islam.
Ini kayak orang bilang: “Nenek saya itu ratu Inggris” tapi cuma punya cerita lisan, gak ada dokumen, gak ada DNA.
________________________________________
💥 3. Klan Ba’alwi Main “Gaslighting” ala Spiritual
Begitu kita bongkar semua keganjilan, jawabannya:
“Nasab itu bukan urusan akal, tapi keyakinan.”
Wkwk, ya jelas…
Karena kalau urusan akal, kalian babak belur disitu.
Makanya digeser ke "iman", biar orang gak bisa debat.
Sayangnya, Islam bukan agama tahayul.
• Nabi lahir, wafat, dan jejaknya bisa ditelusuri.
• Para sahabat, tabiin, dan ulama besar punya nasab jelas dan diakui lintas generasi.
• Tapi Ba’alwi? Tiba-tiba nongol dari Tarim ratusan tahun kemudian, bawa cerita siap edar.
________________________________________
🧠 4. Kalau Emang Sahih, Kenapa Gak Mau Buka DNA?
Pertanyaan sederhana:
Kalau kalian yakin itu nasab Nabi,
kenapa takut banget buka hasil DNA?
Para ilmuwan udah sepakat:
• Nabi Muhammad SAW dari kabilah Quraisy – Hasani/Husaini – haplogroup-nya J1-L859
• Klan Ba’alwi? G, G2, bahkan ada yang E & T.
(📌 Referensi: Dr. Michael Hammer, Dr. Marc Haber, Dr. Eugenia Boulygina, Dr. Sugeng Sugiarto)
Itu udah kayak orang ngaku anak kandung tapi DNA beda, terus nyalahin lab.
________________________________________
📢 Kitab Ba’alwi itu bukan kitab sejarah, tapi fanfic spiritual.
Ditulis buat nyenengin komunitas sendiri, bukan buat diuji akal sehat dan akademik.
Kalau mau serius:
• Buka semua manuskrip ke hadapan para filolog (halo Prof. Manachem Ali)
• Buka hasil DNA ke publik
• Tunjukkan rekam jejak sejarah yang bisa diverifikasi lintas sumber
Jangan cuma andalin “syuhroh wal istifadhoh” yang isinya syuhroh diri, istifadhoh buat branding.

oleh : qsantri. com 
web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

إرسال تعليق

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

أحدث أقدم
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS