Apakah Guru Tua mencintai Indonesia, bisa ya bisa tidak. Walau sepertinya beliau memang mencintai Indonesia. Karena mencintai Indonesia memang tidak harus menjadi WNI.
Tetapi sejak 17 Agustus 1945 sampai wafatnya di tahun 1969 beliau tidak mengajukan permohonan menjadi WNI, ya memang beliau tidak ingin menjadi WNI.
Kenapa setelah 45 tahun sepeninggal beliau, malah dipaksa jadi WNI tanpa persetujuan beliau. Apalagi dengan cara melanggar peraturan negeri yang dicintainya ?
Semua tokoh pendidikan yang dipahlawankan boleh dikata terlibat revolusi fisik dan pergerakan Nasional. Pahlawan Nasional ke 2 adalah tokoh Pendidikan, Ki Hajar Dewantara. Beliau mengorganisasi pertemuan pertama Boedi Oetomo. Beliau pula pernah menyindir dengan pedas pemerintah kolonial saat akan mengumpulkan sumbangan ke Rakyat wilayah jajahan untuk merayakan kemerdekaan Belanda dari penjajahan Perancis tahun 1913. Itu saja seperti memancing resiko kematian bagi Mahaguru Indonesia ini. Jadi layak kalau beliau menjadi Pahlawan Nasional ke 2.
Panglima TNI pertama juga seorang guru. Jendral Soedirman adalah seorang Guru Muhammadiyah. Beliau jelas ditarget mati oleh pasukan Agresi semasa revolusi Fisik. Tetapi sebagai resiko putra pertiwi tulen, modal nyawa satu²nya untuk mempertahankan kemerdekaan adalah bentuk kehornatan.
Kita tidak akan pernah mendengar Guru Tua secara frontal berhadapan dengan pemerintah kolonial maupun pasukan Agresi, karena itu bukan kewajibannya.
Kewajiban WNI itu cuma dua. Pertama bayar pajak, dan kedua bela negara. WNA tidak wajib bela negara karena ini memang bukan negaranya.
~~بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب~~ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple