Masturbasi Egosentris
Mbah Lutfi masih ngotot minta di akui sebagai tokoh sentral di dunia thariqoh. Jatman Aswaja sebagai masturbasi egosentrisnya, membuktikan bahwa birahi keduniawian masih melekat dalam angan-angan kosongnya.
Dalam sejarah sufisme baru ada seorang yang katanya mursyid thariqah yang,
1. Membelokan nasab gurunya yaitu di bin Yahyakan nasab Mbah Malik Banyumas, padahal nasab beliau ke Pangeran Diponegoro.
2. Memalsukan kesejarahan berdirinya NU (Nahdhatul Ulama), yaitu mengklaim Mbah Hasyim meminta restu kepada Kakeknya di Pekalongan untuk membuat NU.
3. Merubah KRT Sumodiningat yang berjuluk Singo Barong yang orang jawa asli menjadi orang Yaman sebagai Habib Hasan bin Thoha bin Yahya.
4. Sekandal makam palsu
Lantas apakah dari sisi disiplin ilmu tasawuf syarat sebagi guru mursyid sudah terpenuhi oleh Mbah Lutfi..??
Semua manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, namun jika terbukti melakukan kesalahan yang berimbas ke ranah publik wajib menyatakan permintaan maaf ke publik. Ini salah satu contoh ajaran sufisme dari thariqah warisan para Aulia.
Jangan pernah kita mengikuti apa lagi berguru kepada seseorang yang telah nyata melakukan kebohongan publik namun tidak mau memperbaiki diri. Ikutilah para ulama yang tidak mengharapkan upah dunia, maka keselamatan akan menyertainya sebagai mana termaktub dalam surat Yasin ayat 21,
اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔
"Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk"
Alm Hadratusyaik KH Ahmad Asrori Al Ishaqi ra mursyid Thariqah Qodiriyah wa Naqsyabandiyah Al Utsmanyah (semoga saya di terima sebagai muridnya) pernah berkata, "Syarat seorang sufi yang benar adalah memegang teguh Syari'at"
~~بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب~~ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple