TEORI KONSPIRASI BARU: KLAN BAALAWI YAHUDI DAN DINASTI HIMYAR DI YAMAN
Sebuah teori baru yang kontroversial kembali muncul, menyebutkan bahwa klan Ba'alwi memiliki hubungan genealogis dengan Dinasti Himyar, sebuah kerajaan Yahudi di Yaman yang kekejamannya diabadikan dalam Al-Quran Surat Al-Buruj Ayat 4. Teori ini didukung oleh sejumlah hasil penelitian genetik dan kajian sejarah yang memancing diskusi panjang di kalangan akademisi dan masyarakat umum.
Family Tree DNA, sebuah perusahaan tes DNA terkemuka di Amerika Serikat, telah melakukan penelitian genealogis yang mencakup garis keturunan keluarga-keluarga bersejarah di dunia. Dalam studi mengenai keluarga Hasyimi (Bani Hasyim), ditemukan bahwa haplogroup J1 merupakan ciri genetik utama mereka, yang juga menjadi ciri khas leluhur Nabi Muhammad SAW.
Klan Ba'alawi, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pewaris keturunan Nabi Muhammad SAW, turut berpartisipasi dalam proyek ini. Namun, hasil tes DNA pada lebih dari 18 individu lintas marga menunjukkan bahwa mereka memiliki haplogroup G, yang merupakan ciri dominan keturunan Yahudi Ashkenazi. Hasil ini memunculkan perdebatan besar mengenai kebenaran klaim genealogis klan Ba'alwi.
Awalnya, sebagian anggota klan Ba'alwi menyebut hasil penelitian ini sebagai hoaks. Namun, dengan kredibilitas Family Tree DNA yang diakui secara ilmiah, klaim tersebut meredup. Dalam kajian akademis, beberapa ahli seperti KH. Imaduddin Utsman Albantani dan Prof. Menachem Ali dari Universitas Airlangga mengemukakan bahwa figur Ubaidillah, yang dianggap sebagai tokoh sentral dalam garis keturunan klan Ba'alawi, tidak ditemukan dalam manuskrip sejarah manapun. Mereka menyebutnya sebagai tokoh fiktif yang diciptakan untuk mendukung klaim genealogis.
Teori konspirasi lain menyebutkan bahwa Ubaidillah bin Ahmad Al-Himyar, seorang bangsawan dari Dinasti Himyar, adalah leluhur dari klan Ba'alwi. Dinasti Himyar sendiri merupakan kerajaan Yahudi yang berkuasa di Yaman hingga abad ke-6 Masehi, sebelum dihancurkan oleh Kekaisaran Aksum dari Etiopia.
Dinasti Himyar dikenal karena peristiwa tragis pembantaian Nasrani yang terjadi sekitar tahun 520 M, yang dikenal sebagai peristiwa Ashabul Ukhdud. Raja Dhu Nuwas, penguasa Himyar kala itu, membakar ribuan orang Nasrani yang menolak murtad dari agama mereka. Kekejaman ini mengundang serangan dari Kekaisaran Aksum, yang akhirnya mengakhiri kekuasaan Himyar.
Setelah keruntuhan Dinasti Himyar, banyak anggota dinasti ini yang memeluk Islam seiring dakwah Nabi Muhammad SAW di Yaman pada abad ke-7 M. Generasi berikutnya, termasuk klan Ba'alwi, mengklaim keturunan dari Nabi Muhammad melalui jalur Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Himyar.
Namun, klaim ini banyak dipertanyakan oleh sejarawan. Sebagian besar menilai bahwa klaim tersebut lebih bersifat politis dan sosial untuk menguatkan legitimasi status mereka. Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguji validitas teori ini.
Teori ini membuka diskusi baru mengenai sejarah genealogis klan Ba'alawi dan hubungan mereka dengan Dinasti Himyar. Verifikasi lebih lanjut terhadap tokoh-tokoh seperti Ubaidillah akan menjadi kunci untuk menjawab polemik ini. Dengan penelitian yang lebih mendalam, diharapkan fakta historis yang akurat dapat terungkap.
Jika Anda tertarik untuk menggali lebih dalam tentang teori ini, pembuktian figur Ubaidillah bisa menjadi langkah awal. Semua polemik ini akan berakhir jika data-data historis yang kredibel berhasil ditemukan.
Oleh : PERJUANGAN WALI SONGO
web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple