Sidebar ADS

DUSTA BAALAWI: BERKATA 70 ULAMA 72 MANUSKRIP DAN DNA SEBAGAI BUKTI‼️

DUSTA BAALAWI BERKATA 70 ULAMA 72 MANUSKRIP DAN DNA

Sanggahan Ilmiah atas Klaim Palsu Rezi Aljufri Cs tentang Keshahihan Nasab Klan Ba’alwi serta Berkata dusta atas ucapan habib Al Jufri binti Fauziah dalam group whatsapnya kalau 70 Ulama, 72 Manuskrip, dan DNA Sebagai Landasan dasar menguatkan nasab mereka ( Ba'alawi )

Ketika Hoaks Diulang 70 Kali, Ia Tak Menjadi Fakta, yaitu dengan Menggunakan daftar “70 ulama”, “72 manuskrip abad ke-4 sampai ke-9 H”, dan link YouTube serta PDF palsu bukanlah metode ilmiah dalam menelusuri kebenaran nasab. Sayangnya, inilah pola khas kelompok tertentu yang mengklaim sebagai dzurriyah Nabi Muhammad SAW, padahal mereka berhaplogrup G — genetik yang terputus total dari Bani Hasyim yang berhaplogrup J1.
Rezi Aljufri dan pendukungnya mencoba melawan sains dan sejarah dengan logika "copas PDF dan link YouTube" disertai argumen emosional.

1.Daftar "70 Ulama" Itu Tidak Valid dan Tidak Ilmiah. Dasar Kitab "Ṭabaqāt al-Ashrāf al-Ṭālibiyyīn" yang dikutip:

• Ditulis oleh Salim bin Abd al-Latif al-Halabi al-Subay'i al-Rifa'i, seorang penulis kontemporer tanpa reputasi akademik yang kredibel di bidang filologi atau sejarah klasik.
• Kitab ini tidak berasal dari abad ke-4 atau ke-5 H, melainkan produk modernisasi fiktif, bukan sumber primer.
• Penyebutan nama 70 ulama tidak menjelaskan metodologi, sanad, atau verifikasi silang — hanya klaim verbal, bukan data ilmiah.

2. Klaim DNA ‘J’ Tapi Nyata-Nya Ba’alwi Berhaplogrup G ini fakta tak terbantahkan:

• Penelitian genetik oleh Dr. Michael Hammer (Universitas Arizona) menunjukkan keturunan Bani Hasyim adalah haplogroup J1, subclade tertentu seperti J1c3-P58.
• Hasil uji DNA dari individu yang mengaku keturunan Ba’alwi (dari proyek FTDNA) justru menunjukkan haplogroup G (G-PF3296, G-M201).
• Bahkan Dr. Sugeng Sugiarto, pakar genetika Indonesia, menyatakan dengan tegas: “Ba’alwi itu G. Bukan J1. Berarti bukan dzurriyah Rasulullah SAW.”
Maka *apa pun dalilnya, kalau DNA-nya beda, nasabnya batal.*

3. “72 Manuskrip” Itu Banyak yang Palsu dan Tidak Ada Referensi Sebagian besar klaim manuskrip:

• Tidak bisa diverifikasi keberadaannya secara fisik di perpustakaan manapun.
• Ali al-Sakran, salah satu tokoh yang sering dikutip, menulis abad ke-9 H tentang Ubaidillah yang hidup abad ke-4 H tanpa sumber rujukan — ini tidak sahih menurut ilmu sejarah.
• Manuskrip seperti “al-Khulashah an-Nafisah” hanya cetakan recent oleh penerbit simpatisan, bukan naskah kuno atau teruji keotentikannya.

4. Referensi Kitab Tak Berlaku Jika Disangkal oleh Data Genetik dan Filologi
Prof. Dr. Manachem Ali, filolog dari Universitas Airlangga, menegaskan bahwa:

Nama Ubaidillah tidak tercatat dalam sumber primer yang valid dari abad ke-4 H. Justru nama ini muncul dalam sumber-sumber bias yang ditulis ratusan tahun setelahnya.”
Artinya, konstruk nasab Ba’alwi yang menjadikan Ubaidillah sebagai perantara adalah buatan abad belakangan — bukan bagian dari sejarah asli Islam.

5. Link YouTube dan Naqabah Tak Relevan:

• Video YouTube bukan sumber ilmiah.
• “Pengakuan Naqabah” tidak bisa dijadikan dasar kebenaran ilmiah karena bermuatan politik, kekuasaan, dan nepotisme.
• Di banyak negara Arab, gelar “Sayyid” bisa diperoleh lewat jaringan sosial dan bukan pembuktian DNA.

Kesimpulan: Silakan Produksi Kitab, Video, dan Daftar Ulama — Tapi Fakta Tak Bisa Dibohongi!!

Fakta yang tak bisa ditutup-tutupi:
• Ba’alwi berhaplogroup G → bukan dzurriyah Nabi Muhammad SAW.
• Nama Ubaidillah tidak tercatat dalam sumber historis abad ke-4 yang sah.
• 70 ulama dan 72 manuskrip tidak bisa mengalahkan 1 hasil uji DNA yang objektif dan netral.

Penutup:
 Cukup Sudah Pemalsuan Nasab, Kembalilah kepada Kebenaran, Orang yang masih menyebarkan klaim Ba’alwi sebagai dzurriyah Nabi SAW setelah tahu bukti genetika, sejarah, dan filologi, maka ia:
• Bukan pencari kebenaran, tapi pelanggeng kebohongan.
• Bukan pelindung Islam, tapi perusak warisan Rasulullah SAW.

web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS