Sidebar ADS

SUDAH JELAS HABIB YAHUDI BAALAWI SELALU KABUR & MANGKRAK JIKA DI AJAK DISKUSI


Sudah jelas siapa yang kabur sebenarnya?

Ini baru Gentlemen, kalau Rabithah Alawiyah ngasih mandat untuk debat nasab ba'alwi pada Tengku Qory, Gus Wafi + Idrus Ramli, Rumail Abbas ataupun ZAINI.

Cek link ini 👇🏽 https://www.facebook.com/share/p/1AF4JE79jo/ 

tapi jujur saya pesimis mereka bisa dapat mandat, Rabithah Alawiyah akan berpikir 70x untuk memberikan mandat itu, karena 

1. Takut Terbongkar di Hadapan Publik
Dalam forum terbuka, setiap argumen bisa dibantah secara langsung dan terbuka pula, sehingga mereka tidak bisa menyaring atau mengontrol narasi.

Jika mereka hadir, dan lawan debat menyajikan bukti sejarah, ilmiah, hingga dokumen primer yang kuat (misalnya dari Naqib al-Asyraf Ottoman*, atau bukti DNA haplogroup G vs J*), maka klaim nasab bisa runtuh di depan publik, dan itu tentu merusak citra yang selama ini dibangun.

2. Minimnya Bukti Historis dan Akademis
Hingga saat ini, Rabithah Alawiyah tidak pernah menunjukkan dokumen autentik dari masa hidup Ahmad bin Isa atau abad-abad awal Hijriyah yang menyatakan keberadaan Ubaidillah sebagai anaknya.

Bahkan menurut filolog dan pakar-pakar sejarah, nama Ubaidillah baru dicangkokkan* berabad-abad kemudian, tepatnya setelah 550 tahun wafatnya Ahmad bin Isa, dan itu mencurigakan.

Dalam debat terbuka, tidak cukup hanya menyodorkan silsilah internal atau versi kitab Ba'alawi, karena itu dianggap tidak objektif dan bisa disusun sepihak.

3. Perkembangan Ilmu DNA Membahayakan Klaim
Penelitian DNA terbaru dari para ahli BRIN menunjukkan bahwa Ba'alawi memiliki haplogroup G, bukan J (haplogroup Arab keturunan Ibrahim–Ismail).

Artinya secara genetik, klaim mereka bukan dari bangsa Arab apalagi dari Rasulullah SAW.

Jika ini dibahas dalam debat publik, klaim 'dzurriyah Nabi' akan hancur bukan hanya di akal sehat publik, tapi juga dalam narasi ilmiah yang semakin diterima oleh masyarakat terpelajar.

4. Strategi Bertahan Lewat Tertutupnya Diskusi
Taktik ini mirip dengan pola kelompok-kelompok ideologis tertentu yang:

enggan membuka ruang diskusi terbuka, dan lebih memilih forum satu arah, ceramah, atau pengajian yang bisa mereka kontrol.

hanya menyampaikan narasi tunggal tanpa memberi ruang sanggahan.

Dengan cara itu, mereka tetap menjaga loyalitas pengikut dan menghindari eksodus massal akibat hilangnya kepercayaan terhadap "habibisasi" nasab.

5. Takut Menjadi Preseden
Jika mereka datang ke satu forum debat terbuka, maka itu akan membuka pintu bagi banyak forum lain yang menantang keabsahan nasab atau sejarah versi mereka.

*) Ready

========================
Rabithah Alawiyah
Nabawi TV
Tengku Qory
Pamitnya Ngantor
Zaini Channel
Wafi + Muhammad Idrus Ramli

~~بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب~~ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS