Sidebar ADS

HABIB YAHUDI BAALAWI TAKAN MAMPU BISA MENJAWAB FAKTA REAL ILMIAH DALAM KAJIAN

MENJAWAB DENGAN FAKTA ILMIAH PEMBELAAN TERHADAP RIZIEQ (IMAM UNYIL) OLEH MUKIBIN KABIB KLAN BA'ALWI ANGGOTA FPI

1. “Mana ada Habib Rizieq korupsi?”

Ya bro, emang Rizieq nggak pernah ke-gap korupsi duit negara secara langsung, tapi masalah bangsa bukan cuma soal duit doang. Provokasi, ujaran kebencian, narasi adu domba—itu juga bentuk penghancuran dari dalam. Rizieq bukan koruptor uang, tapi bisa dibilang "koruptor rasa aman dan persatuan" rakyat. Negara ini nggak cuma bisa hancur karena maling duit, tapi juga karena orang-orang yang nyulut konflik sosial. Dan itu fakta, bukan buzzer talk.

2. “Yang jadi ancaman itu cukong-cukong Chino”

Nah ini dia, kok main ras sih? Narasi begini tuh justru nunjukin banget mindset yang rasis dan nggak nyambung sama ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Kalau ada etnis yang salah, hukum jalanin. Tapi jangan bawa-bawa ras, karena itu cuma bikin suasana makin keruh dan rakyat saling curiga. Ironisnya, Rizieq Shihab sering banget pakai narasi kayak gini di ceramah-ceramahnya—dan itu yang ngebahayain persatuan.

3. “Narasi buzzer oligarki”

Bro, jangan asal cap buzzer kalau orang beda pendapat. Ini bukan soal buzzer atau enggak, ini soal logika dan tanggung jawab publik. Kalau ada tokoh yang nyulut massa, manggil “perang” ke sesama anak bangsa, lalu kabur ke luar negeri saat situasi panas—itu bukan pemimpin sejati, tapi provokator yang main aman. Nggak perlu jadi buzzer buat bisa lihat mana yang jaga bangsa dan mana yang cuma cari panggung.

4. “FPI digeruduk karena usaha ilegal”

Justru ini yang perlu ditertawakan pelan-pelan. Banyak “aksi FPI” yang main hakim sendiri, nyerbu tempat-tempat yang mereka anggap haram, padahal belum tentu melanggar hukum. Negara ini negara hukum, bro, bukan negara ormas. Kalau semua kelompok boleh grebek seenaknya, gimana jadinya negara?

5. Bandingin dengan KH Abbas Billy Yachsy

Lihat dong sikap KH Abbas Billy Yachsy. Beliau nggak ikutan main hasut-hasutan, nggak ngajak perang, malah ngajak adem, rukun, damai. Itulah teladan Walisongo asli: nyebarin Islam dengan kasih sayang, bukan maki-maki. Jadi wajar dong kalau beliau dianggap tokoh pemersatu, bukan provokator.

Kesimpulannya?

Rizieq bukan ancaman karena suku atau ormasnya, tapi karena retorikanya yang memecah belah dan tindakannya yang nggak gentle. Kita nggak butuh pemimpin yang galak di mic, tapi kabur pas negara butuh tanggung jawab. Kita butuh tokoh yang adem, bijak, dan cinta damai—yang lebih mikirin bangsa daripada emosi pribadi.

Kalau emang peduli bangsa, yuk kita sama-sama rawat Indonesia. Bukan dengan saling tuduh dan marah-marah, tapi dengan logika, empati, dan persatuan. Gitu, bro.
Coboy Labu Panglima Teungoeh Assegaf Persia Novia Sandra 

~~بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب~~ web.facebook.com/qsantri.eu.org?apps.apple

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS