Sidebar ADS

PARA HABIB BAALAWI DAKWAHNYA MEMAKAI HUJJAH DENGAN DALIL HADIST PALSU

PARA HABIB BAALAWI DAKWAHNYA MEMAKAI HUJJAH DENGAN DALIL HADIST PALSU 

Ada sebuah doktrin kejahatan yang selalu dinarasikan bahwa itu bersumber dari hadist Nabi SAW padahal jelas-jelas bukan. alias hadits palsu. Seperti halnya ungkapan dibawah ini misalnya, ada empat syarat tuk mendapatkan syafaat Rasulullah, yaitu :

1. Memuliakan habib
2. Mencukupi kebutuhan para habib
3. Membantu urusan-urusan para habib
4. Mencintai habib, tidak sekedar dengan kata-kaya, tapi dengan hati yang tulus dan dibuktikan dengan mengorbankan harta jiwa dan raga.

Dari segi konteks jelas jika ini sangat bertabrakan dengan ajaran syariat, karena memunculkan ajaran rasisme, sedangkan Islam menolak akan hal itu. Mereka sebagai Imigran Yaman datang ke nusantara berstatus tamu berlagak menjadi majikan/tuan rumah, lalu minta apa saja yang dia mau kepada si pemilik rumah dengan congkak dan jumawa, bahkan tanpa segan-segan mereka itu meminta dengan paksa semua yang diinginkannya dengan ancaman neraka dan imbalan surga kelak di alam sana.

Sungguh semua itu dapat kita pahami dan maklumi, mungkin mayoritas umat muslim diantara kita juga ada yang telah mengamalkan sebuah ajaran seperti yang tersebut di atas. Namun, hal itu mungkin karena banyak yang  belum faham akan esensi islam dengan sebenarnya. Dan mereka pun juga saat  mengerjakan hal itu mungkin karena termotivasi oleh dorongan akan mendapatkan ganjaran atau pahala yang besar tuk meningkatkan ibadah kepada Allah swt. Dan itu digunakan sebagai keutamaan dalam beramal ( fadhailul amal ) Naudzubillahi min dzalik.

Sedangkan faktor yang menyebabkan munculnya hadis-hadis palsu sedikitnya ada dua hal. Pertama soal fanatisme dalam bermazhab tuk membela kepentingan kelompoknya. Dan yang kedua, untuk memotivasi masyarakat atau umat agar rajin beribadah kepada Allah SWT (fadhailul amal, keutamaan beramal ).

Dari kalangan sufi dan politikus yang ghuluw ( berlebihan dalam ibadah serta tidak mengikuti tuntunan syariat ), kedua kelompok ini disinyalir sangatlah banyak melakukan atau membuat hadis-hadis palsu.

Kalangan sufi ghuluw diduga membuat berbagai kalimat-kalimat hikmah (bijak) bertujan untuk mengajak umat supaya rajin beribadah. Hal itu dilakukan karena mereka prihatin terhadap umat yang enggan melaksanakan shalat, puasa, menunaikan zakat, ataupun beribadah haji, padahal mereka itu mampu. Supaya rajin, maka dijanjikanlah pahala yang besar dan balasan yang banyak, supaya umat termotivasi untuk beribadah.

Adapun para politikus ghuluw, mereka membuat hadis-hadis palsu karena ingin membangga-banggakan kelompoknya. Seakan-akan hanya kelompoknya saja yang paling benar dan yang lain itu semuanya salah.

Nah kita ada sedikit pertanyaan untuk para nitizen. Para habib atau wahabib pembawa ajaran mahzab kastanisasi rasis ini bisa dibilang termasuk salah satu yang paling banyak memproduksi hadits-hadis palsu untuk glorifikasi kelompok/klan nya mereka.

Mereka ini kira2 cocoknya masuk pada sufi ghuluw ato politikus ghulluw ya...?

Yang sering terjadi di masyarakat :

👉Sering Kali kita Mendengar Para Habib Menyebarkan Hadist Palsu dan Membelokkan Makna Sebuah Hadist yang berhubungan dengan Ahlul bait dan dilakukan Secara Terstruktur Sistematis serta Masive.

👉 Tujuan Mereka itu adalah untuk Menakut"2-i Para Pribumi atau para Muhibinnya serta Mencari Keuntungan dan dengan mudah bisa Melancarkan Tujuan Nafsu Ambisinya sendiri.

👉 Jadilah Muslim yang Cerdas Waras Bijak serta Kritis Kepada Habib, Kyai, Ustad dan Para Tokoh agama lainnya. Jika sekiranya ada suatu hadist terucap tanpa disertai dasar hukum sara yang sohih sesuai akidah Ushulul fiqih maka kita wajib menanyakan tentang hadist yang tersebut ( hadist Dzoif dan palsu )

❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁ 

Posting Komentar

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

Lebih baru Lebih lama
Sidebar ADS
Sidebar ADS
Sidebar ADS