ANTARA RASISME DAN KESEHATAN MENTAL
Rasisme sendiri mengacu pada penindasan sistemik terhadap kelompok ras tertentu dan hal ini dapat terwujud dalam beberapa cara. Stereotip, kejahatan rasial, dan ketidaksetaraan hanyalah beberapa contoh dampak rasisme, yang semuanya jelas dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.
Meskipun rasisme juga memengaruhi kesehatan fisik, sebuah tinjauan sistematis yang berjudul Racism as a Determinant of Health: A Systematic Review and Meta-Analysis pada 2015 menunjukkan bahwa rasisme dua kali lebih mungkin memengaruhi kesehatan mental seseorang daripada kesehatan fisik mereka.
Tindakan rasis bisa memengaruhi kesehatan mental dengan beberapa cara, misalnya:
> Prasangka. Mengacu pada kepercayaan umum yang diterapkan orang pada kelompok tertentu, termasuk ras dan etnis. Generalisasi ini bisa positif atau negatif, tetapi bagaimanapun juga, mereka berpotensi merugikan.
> Penindasan. Ini melibatkan sekelompok orang yang menekan kelompok lain untuk keuntungan mereka sendiri. Ini bisa disengaja atau terjadi secara sistemik karena kebijakan yang berpihak pada mayoritas. Bentuk penindasan yang paling terbuka termasuk penganiayaan, perbudakan, dan kekerasan yang menargetkan orang yang direndahkan
> Keterbatasan Akses ke Sumber Daya. Rasisme juga memengaruhi kemampuan seseorang atau kelompok untuk mengakses sumber daya, termasuk perawatan kesehatan mental. Ini terjadi karena berbagai alasan, kesenjangan ekonomi dan asuransi kesehatan merupakan faktor yang signifikan di samping faktor keturunan bangsawan.
Rasisme dapat menyebabkan atau memperburuk beberapa kondisi kesehatan mental, beberapa hal tersebut antara lain:
*Depresi.
*Kegelisahan.
*Gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
*Gangguan penyalahgunaan zat.
Kondisi ini dapat terjadi dengan berbagai cara. Misalnya, gejala kegelisahan dapat muncul sebagai akibat langsung dari insiden rasis seperti ujaran kebencian. Hal itu juga dapat terjadi sebagai akibat tidak langsung dari ketidaksetaraan yang lebih luas, yang melanggengkan rasisme.
Untuk jangka pendek, pengaruh rasisme pada kesehatan mental seseorang biasanya terjadi sebagai akibat stres. Karena rasisme adalah sumber stres yang berkelanjutan, hal itu memengaruhi mental seseorang sepanjang hidup mereka.
Sementara itu, untuk efek jangka panjang, seseorang bisa mengalami stres kronis bahkan trauma. Parahnya, trauma rasial lebih kompleks, karena ancaman diskriminasi terus berlanjut dan tidak pernah benar-benar berakhir.
Hal ini memengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat menyebabkan stres tambahan jika mereka merasa sulit untuk bekerja, kehilangan penghasilan, atau tidak dapat lagi bersekolah.
Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa trauma dapat diturunkan dari orang tua kepada anak-anak mereka pada tingkat genetik. Hal ini pun menunjukkan bahwa trauma historis dari institusi rasis seperti perbudakan dan kolonialisme dapat berdampak pada generasi mendatang.
Bagaimana buruknya efek tindakan rasis terhadap kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, mulai kini sebaiknya tidak lagi melakukan tindakan rasis yang berpotensi melukai perasaan orang lain.
❁ بارك الله فيكم أجمعين والله أعلمُ بالـصـواب ❁